Sabtu, 02 Agustus 2014

Ondansetron, Obat Anti Mual Paling Kuat


Ondansetron termasuk kelompok obat Antagonis serotonin 5-HT3, yang bekerja dengan menghambat secara selektif serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) berikatan pada reseptornya yang ada di CTZ (chemoreseceptor trigger zone) dan di saluran cerna.
Serotonin 5-hydroxytriptamine (5HT3) merupakan zat yang akan dilepaskan jika terdapat toksin dalam saluran cerna, berikatan dengan reseptornya dan akan merangsang saraf vagus menyampaikan rangsangan ke CTZ dan pusat muntah dan kemudian terjadi mual dan muntah.
Ondansetron dibandingkan dengan obat anti mual dan muntah yang lain adalah:
Sangat efektif mengatasi mual dan muntah yang hebat. Relatif lebih aman karena tidak menimbulkan reaksi ekstrapyramidal,
Relatif aman digunakan untuk anak dan kasus hyperemesis gravidarum pada ibu hamil. Mempercepat pengosongan lambung
Efek samping Ondansetron yang relatif sering ditemukan adalah sakit kepala, pusing dan susah buang air besar. Tetapi terkadang efek samping ini hilang dengan sendirinya tanpa perlu pengobatan khusus.
Jika obat anti mual dan muntah yang lain tidak dapat mengatasi mual dan muntah, maka Ondansetron adalah obat yang paling tepat untuk mengatasi derita akibat mual dan muntah
Ondansetron dalam bentuk sediaan injeksi 4mg/2 ml dan 8 mg/4ml dikategorikan sebagai produk baru Indofarma (INAF). Padahal jika kita bandingkan Ondansetron INAF dengan produk lain dengan komposisi yang sama telah hadir di pasar farmasi sejak awal tahun 2000-an, sehingga sebenarnya Ondansetron INAF bukan merupakan produk baru di pasar farmasi. Ondansetron dengan sediaan tablet 4 mg dan 8 mg.

Ondansetron adalah antagonis reseptor 5HT3 yang poten dan selektif.
Pemberian obat-obat kemoterapi dan radioterapi dapat menyebabkan pelepasan 5HT3 ke dalam usus halus yang akan merangsang refleks muntah dengan mengaktifkan serabut afferen vagal lewat reseptor 5HT3. Ondansetron menghambat dimulainya refleks ini. Aktifasi serabut afferen vagal juga dapat menyebabkan pelepasan 5HT3 dalam area postrema, yang berlokasi di dasar ventrikel keempat.dan ini juga dapat merangsang emesis/muntah melalui mekanisme sentral. Karenanya efek Ondansetron dalam penanganan mual dan muntah yang diinduksi oleh kemoterapi dan radioterapi sitotoksik ini mungkin disebabkan oleh antagonisme reseptor 5HT3 pada neuron yang berlokasi di sistem saraf pusat maupun di sistem saraf tepi. Pada percobaan psikomotor, Ondansetron tidak mengganggu tampilan dan juga tidak menyebabkan sedasi. Ondansetron tidak mengganggu konsentrasi prolaktin dalam plasma.
Adapun nama dagang Ondansentron yang ada dipasaran adalah Cedantron, Dantroxal, Entron, Frazon, Invomit, Lametic, Narfoz, Ondavell, Onetic 4, Trovensis, Vomceran, Vometraz, Vometron, Zantron, Zofran
Indikasi Ondansenteron adalah :
  • Untuk untuk menangani mual dan muntah yang diinduksi oleh obat kemoterapi dan radioterapi sitotoksik.
  • Pencegahan mual dan muntah pasca operasi.
  • Narfoz sebaiknya tidak digunakan pada keadaan mual atau muntah karena sebab lain.
Kontraindikasi
  • Narfoz jangan diberikan kepada penderita yang hipersensitif atau alergi terhadap Ondansetron.
Efek samping
  • Efek samping yang biasanya terjadi adalah sakit kepala, sensasi kemerahan atau hangat pada kepala dan epigastrium.
  • Efek samping yang jarang terjadi dan biasanya hanya bersifat sementara adalah peningkatan aminotransferase yang asimtomatik.
  • Ondansetron juga dapat meningkatkan waktu transit usus besar dan dapat menyebabkan konstipasi pada beberapa penderita.
  • Ada beberapa laporan tentang terjadinya reaksi hipersensitif yang cepat.
  • Kehamilan. Pada hewan percobaan Ondansetron tidak bersifat teratogenik. Belum ada percobaan yang dilakukan pada manusia. Sama seperti obat-obat lainnya, sebaiknya Ondansetron tidak digunakan pada kehamilan, terutama pada trimester pertama, kecuali bila manfaat yang di dapat melebihi dan resiko yang mungkin akan terjadi.
  • Wanita menyusui. Percobaan pada tikus membuktikan adanya ekskresi Ondansetron pada ASI. Oleh karena itu, ibu-ibu yang mendapat Ondansetron dianjurkan untuk tidak menyusui.
  • Ondansetron dapat menimbulkan gangguan irama jantung Obat ondansetron, salah satu antiemetik pada kemoterapi, terbukti memiliki risiko untuk gangguan irama jantung. FDA melaporkan bahwa pada kondisi-kondisi tertentu penggunaan ondansetron harus lebih hati-hati dan perlu dilakukan monitoring dengan memantau gambaran EKG. Kondisi-kondisi yang disarankan lebih hati-hati dalam menggunakan ondansetron antara lain pasien dengan bakat gangguan irama jantung yaitu pasien dengan kongenital long QT syndrome, gangguan mineral misalnya hipokalemia, hipomagnesia, gagal jantung, bradikardia dan penggunanaan bersama obat-obatan yang mengakibatkan pemanjangan interval QT.
Kemasan
  • Ondansetron : Narfoz 4 mg tablet, dus,2 strip @ 6 tablet.
  • Ondansetron : Narfoz 8 mg tablet, dus,1 strip @ 12 tablet.
  • Ondansetron :Narfoz sirup, 5 mg/5 ml, 1 botol @ 60 ml.
  • Ondansetron : Narfoz 4 mg injeksi, dus, 5 ampul @ 2 ml.
  • Simpan pada suhu di bawah 25�C di tempat kering, terlindung dari cahaya, dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar