Tiap tablet mengandung:
Etambutol HCl | 250 | mg |
Isoniazida (INH) | 100 | mg |
Piridoksin HCl | 6 | mg |
FARMAKOLOGI
Etambutol merupakan tuberkulostatik dengan mekanisme kerja menghambat sintesa RNA. Etambutol diabsorpsi dengan cepat pada pemberian oral. Sebagian besar diekskresi melalui ginjal dalam bentuk aktif dan lebih kurang 10% diubah menjadi metabolit yang tidak aktif.
Etambutol tidak menembus selaput otak yang sehat tetapi pada penderita meningitis tuberkulosa dapat ditemukan kedar terapeutik dalam cairan serebrospinal.
INH secara in vitro mempunyai sifat bakterisidal maupun bakteriostatik. Tetapi in vivo hanya bersifat bakteriostatik. Mekanisme kerja INH terhadap bakteri ekstra dan intraseluler belum diketahui dengan pasti, diduga mekanisme kerja yang utama adalah menghambat biosintesa asam mikolat pada dinding sel mikobakterium.
INH menyebabkan hilangnya sifat tahan asam pada mikobakterium yang peka.
Piridoksin HCl untuk mencegah neuritis perifer yang disebabkan pemakaian Isoniazida.
INDIKASI
SANTIBI PLUS� diindikasikan untuk pengobatan permulaan dan pengobatan ulang pada tuberkulosa dan pencegahan pada tuberkulosa tidak aktif.
KONTRA-INDIKASI
- Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal, epilepsi, alkoholisme kronik dan kerusakan hati.
- Neuritis optik.
- Hipersensitif terhadap salah satu komponen dalam SANTIBI PLUS�
EFEK SAMPING
Etambutol: | ||
- | Efek samping yang perlu diperhatikan adalah toksisitas okular yang berhubungan dengan dosis dan lamanya pengobatan. Menurut laporan pada dosis 25 mg/kg BB/hari selama 2 bulan diikuti dengan 15 mg/kg BB/hari, angka kejadian efek samping tersebut adalah 0,8%. | |
- | Pada umumnya perubahan visual reversibel dalam beberapa minggu atau beberapa bulan, tetapi jarang sampai lebih dari 1 tahun atau irreversibel. Neuritis retrobulbar bilateral dapat terjadi dengan gejala: | |
- | Terjadi penurunan ketajaman penglihatan. | |
- | Kehilangan kemampuan membedakan warna. | |
- | Penyempitan lapang pandangan. | |
- | Skotomata sentral dan perifer. | |
- | Efek samping lain yang dilaporkan: Reaksi anafilaktoid, pruritus, dermatitis, anoreksia, nyeri abdomen, demam, nyeri sendi, gangguan gastrointestinal (mual, muntah), malaise, sakit kepala, pusing, gelisah, disorientasi, halusinasi. | |
- | Walaupun jarang ditemukan, dapat timbul mati rasa dan kesemutan pada ekstremitas yang disebabkan oleh neuritis perifer. | |
INH: | ||
- | Neuritis perifer, neuritis optik yang biasanya reversibel, optik neuropati, konvulsi. | |
- | Peningkatan transaminase serum, bilirubinemia, ikterus dan kadang-kadang hepatitis. | |
- | Sindroma rematik dan sindroma yang menyerupai lupus eritematosus sistemik (SLE). | |
- | Reaksi hipersensitif. | |
- | Gangguan gastrointestinal. |
PERHATIAN
- SANTIBI PLUS� tidak dianjurkan untuk anak-anak di bawah usia 13 tahun.
- Sebelum pengobatan dianjurkan untuk memeriksakan mata terlebih dahulu.
- Apabila terjadi perubahan ketajaman visual harus segera ke dokter.
- Pemberian harus segera dihentikan, apabila terjadi gangguan penglihatan.
- Pada penderita dengan gangguan visual seperti katarak, peradangan mata yang berulang, neuritis optik, retinopati diabetik, evaluasi perubahan ketajaman visual lebih sulit dilakukan.
- Harus hati-hati dalam menentukan bahwa perubahan penglihatan bukan disebabkan oleh penyakit yang diderita. Pada penderita ini harus dipertimbangkan antara keuntungan pemakaian Etambutol dengan kemungkinan terjadinya efek samping
- Pada pengobatan jangka panjang pemeriksaan fungsi organ harus dilakukan secara periodik termasuk ginjal, hati, hematopoetik.
- Data-data yang menunjang keamanan pemakaian Etambutol pada wanita hamil dan menyusui belum mencukupi.
- Agar dihindarkan pemakaian bersama alkohol, karena akan meningkatkan efek hepatotoksik dari INH.
INTERAKSI OBAT
INH dapat menurunkan ekskresi fenitoin sehingga kadar dalam darah meningkat.
DOSIS
Dosis SANTIBI PLUS� ditentukan berdasarkan berat badan.
- Pengobatan pertama dan pencegahan: Pemberian dosis tunggal Etambutol 15 mg/kg berat badan/ hari dan INH 300 mg/hari.
- Pengobatan ulang selama 60 hari pertama: Pemberian dosis tunggal Etambutol 25 mg/kg berat badan/ hari dan INH 300 mg/hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar