Kamis, 04 Desember 2014

SPIRAMYCIN

Fungsi Obat Spiramycin

Indikasi:
Spiramisin digunakan untuk infeksi saluran nafas, seperti tonsilitis, faringitis, bronkitis, pneumonia, sinusitis, otitis media dan toksoplasmosis.


Kontra Indikasi:
Pasien dengan riwayat hipersensitif terhadap spiramisin atau antibiotik makrolida lainnya.

Komposisi:
Tiap tablet salut selaput mengandung:
Spiramisin 500 mg

Cara kerja obat:
Spiramisin adalah antibiotik makrolida yang dihasilkan oleh Streptomyces ambofaciens yang bekerja dengan cara menghambat sintesa protein bakteri.
Spiramisin efektif terhadap kuman stafilokokus, streptokokus, pneumokokus, Bordetella pertusis.

Posologi:
Dewasa:
500 mg, 3 x sehari selama 5 hari. Pada infeksi berat, dosis dapat ditingkatkan sampai maksimal 3000 mg/hari.
Anak-anak:
Sehari 50-100 mg/kg berat badan terbagi dalam 2-3 dosis.

Peringatan dan Perhatian:

  • Spiramisin harus diberikan dengan hati-hati pada pasien dengan gangguan hati karena dapat menyebabkan hepatotoksik.

  • Spiramisin tidak dianjurkan untuk ibu menyusui dan pada trimester pertama kehamilan.

  • Hati-hati penggunaan pada penderita gangguan fungsi ginjal.

  • Keamanan penggunaan pada bayi dan neonatus belum diketahui dengan pasti.

Efek samping:
Efek samping yang serius dari spiramisin sangat jarang
Mual, muntah, diare, nyeri epigastrik, ruam kulit dan urtikaria adalah efek samping yang biasanya muncul pada pemberian oral.

Interaksi obat:
Efek hepatotoksis dipertinggi oleh tetrasiklin.
Spiramisin bersifat antagonis dengan penisilin, streptomisin, kanamisin, neomisin dan polimiksin.

Penyimpanan:
Simpan di tempat kering, pada suhu di bawah 30�C, terlindung dari cahaya.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER

Tidak ada komentar:

Posting Komentar